Minggu, 23 Mei 2010

plastik - seperti

Jumat, 21 Mei 2010

BIP_Ternyata harus memilih


TERNYATA HARUS MEMILIH...lagu ini memceritakan.irang,keluar dari group BIP.disebabkan adanya ketidak cocokan dengan lirik lagu yang dibawakannya...GOSIPnya lagi sampai2 dimedia dikabarkan BIP udah Bubar.

BIP - Turun dari Langit

Minggu, 09 Mei 2010

Album Baru BIP Siap Edar

Album Baru BIP Siap Edar


Setelah breaktime selama 7 tahun, akhirnya BIP (baca; Bongky-Indra-Pay) siap edarkan album baru dengan single andalan ‘Mane-mane Bole’. Setidaknya pertengahan 2010 album keempat mereka sudah bisa sampai ke kuping ‘Bipers’- penggemar BIP, seperti kata Indra Q. Yudo, kibordis BIP, Senin, (29/03/10).
Yang menarik dari lagu ‘Mane-mane Bole’ itu, menurut Indra, putra pasangan Yudo Salmun (alm.) dan Titi Qadarsih ini, selain musiknya yang catchy, juga karena menampilkan duet vokal Ipang (vokalis) dan Bongky Marcell (bassis).
Dari judul lagu dan duet vokal itu, nampaknya ada yang unik dari lagu bernuansa progressive rock itu. “Hehehe.. yang penting pesan dalam lagu itu adalah main bole asal jangan main bole… Artinya, silahkan interpretasikan sendiri hehehehe. Oh iya, ada satu lagu lagi yang juga jadi andalan tapi masih rahasia, hehehehe,” terang Indra, Sound Engineer pada Iqala Mastering Asia, perusahaan miliknya, yang eksis sejak tahun 2006 silam.
Sebelum kembali masuk dapur rekaman, BIP pada dasarnya telah merilis 2 lagu yang disebarkan secara gratis ke berbagai jaringan musik di dunia maya dan jejaring sosial, yakni lagu ‘Struggle’ dan ‘Rock N Roll Palsu’, pada tahun 2008 lampau.
“Waktu itu sekadar melepas rindu untuk Bipers. Syukur sekarang kita udah mulai lagi bikin album baru, sekarang sedang dalam proses dubbing,” ungkap Indra, yang mulai menekuni kegiatan mixing dan mastering album sejak tahun 1992, saat masih bersama Slank.
Indra mengaku, semangat untuk kembali merilis album baru setelah fakum selama 7 tahun karena antusiasme penggemar mereka yang ditunjukkan melalui jejaring social semacam Facebook.
“Kebetulan kemarin setelah facebook populer akhirnya kita dapat ‘hawa’ dari beribu-ribu Bipers. Saat main di Indonesia Live kita terkejut karena penontonnya banyak sekali. Ternyata mereka Bipers dari berbagai daerah. Moment ini disambut antusias oleh Fame Media, yang akhirnya menawarkan BIP untuk sign kontrak rekaman album. Kita lihat momennya sangat pas, well, bismillah, kita ready for the next album! Aamiin..,” papar suami dari Neneng Ulya ini.
Secara konsep musik, tema lagu serta lirik pada album terbaru BIP, menurut Indra bisa disebut sebagai album Progressive ‘Betawi’ Rock, yang mengangkat tema sekitar alam, cinta dan lingkungan sehari-hari.
“Konsep musiknya, seperti sound misalnya, kita kembali mengangkat sound 80-an yang sudah dilupakan dan kini mulai dipakai lagi,” terang Indra.
Soal lirik, menurut Indra tidak semua tema lagu BIP bersifat kritis. Meskipun diakuinya bahwa dalam scene rock n roll, kritik sosial masih sangat relefan. “Kita nggak jago ngeritik, tapi cuma ngasih cerminan aja . We can’t live without rock n roll he..he..he…”tandas pria yang berulang-tahun pada tanggal 1 April itu, sembari tertawa lepas.
Menyoal komersialitas album BIP dan sepak terjang personil BIP yang selama ini terkesan sangat komersial atau nyambi sana-sini, menurutnya bahwa karir di BIP maupun karir pribadi masing-masing personil BIP, dua-duanya penting.
Katanya, kalau masing-masing ‘narik becak’ (baca: main musik diluar band sendiri, red) yang komersil, maka BIP-nya justru lebih idealis, konteksnya lebih ke ‘art’. Walaupun BIP tidak menutup diri untuk menjadi komersil. “Tapi untuk proyek pribadi masing-masing, kita lebih komersil,” tukas Sound Engineer dengan kualifikasi ‘Golden Earing’ ini.
Jika melihat perkembangan musik di tanah air itu, menurutnya, kita saat ini tengah kekurangan musik dengan skala evergreen.
“Karya musik saat ini terkesan ‘easy come easy go’. Ya, mudah datang dan mudah pergi alias cepat disukai tapi cepat pula dilupakan orang. Dan BIP tidak mau terjebak kedalam kecenderungan itu,” harap Indra sembari menghimbau agar para musisi untuk membuat karya yang evergreen.
Idealisme Indra, sesungguhnya berakar dari idealisme awal mereka saat masih bergabung di Slank. Tak kurang dari 5 album bersama Slank yang melibatkan peran penting Indra. Menurutnya idealisme dan kejujuran dalam bermusik sangatlah penting. “Kalau kita nggak idealis dan nggak jujur dalam bermusik biasanya jadinya nggak enak, maksa. Nah idealisme seseorang kan beda-beda, silahkan aja, selama anda jujur, selama itu pula musik anda enak didengar dan bisa di nikmati. Mudah-mudahan begitu,” simpul Indra.
Nah, para Bipers di tanah air, siap-siap saja menyambut album baru BIP.

Menurut pengalamannnya, ketika tampil dengan additional player seringkali dirinya malah tidak nyambung. "Karena merekan kan bukan band tetap kita," kilahnya. Penampilan Ipang di panggung memang gelap. Cenderung bergaya retro, cool dan sedikit ada nuansa gothic dalam penampilannya. Sangat bertolak belakang dengan Irang.
Tadinya, ketika usai merilis album solonya, Ipang berniat membentuk band baru lagi. "Tapi anak-anak BIP sudah menghubungi untuk gabung, jadi mengapa tidak," tutur cowok yang memelihara jenggot ini. Meski tanpa tes masuk, Ipang merasa tetap harus melakukan penyesuaian dengan materi BIP>. "Untungnya sampai sekarang, kita asik-ask saja," tandasnya.
Bersama Ipang pula, BIP memilih cabut dari label lamanya, EMI dan gabung dengan Forte Record. Konon persoalannya karena ketidakcocokan dalam menetukan single pertama. Bersama Ipang juga, BIP merilis album baru UDARA SEGAR. (tbg/erl)

Ketika dikontak via telepon, Ipang mengaku memang lebih enak kerja sebagai penyanyi solo. "Kalau solo, kita sih bisa eksplorasi sendiri apa maunya kita, kalau band kan ada banyak kepala," imbuh cowok kelahiran 6 Januari (tanpa mau menyebut tahun ini -red). Tapi secara emosi, Ipang mengaku lebih menyukai tampil secara band.

Rabu, 05 Mei 2010

Setelah 7 tahun vakum, BIP kini menyiapkan album baru. Mereka mengusung warna musik milik legenda Benyamin S sebagai inspirasi.
“Kita akan ada album baru dan akan ada enam lagu. Mungkin April akan keluar. Semuanya sudah selesai, tinggal finishing saja,” ungkap Pay ditemui di Studio 6 RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (24/3/2010).
Indra menambahkan, warna musik yang mereka usung adalah progressif Betawi rock. Dijelaskan Bongky, warna musik ini terinspirasi dari seniman Betawi, almarhum Benyamin S.
“Dia itu legend dan enggak ada duanya. Tapi lagu betawi itu hanya satu lagu saja. Judulnya Mane-Mane Boleh,” papar cowok yang juga eksis di Warteg Boyz ini.
Meski awalnya mereka personel BIP berjalan sendiri-sendiri, tapi begitu mereka bersama lagi, jadilah musik BIP. “Memang kebutuhan kita ada di BIP,” tegas Ipank.
Bongky mengatakan yang membuat BIP kembali lagi adalah para penggemar. Semangat fans sejati membakar semangat BIP untuk kembali menghasilkan karya di jagat musik tanah air.
BIP merasa Februari adalah momen yang tepat untuk kembali bersama. Masing-masing personel pun masih merasa satu rasa.
“Selama ini kita memang enggak ada masalah. Ini masalah momentum dan mungkin sekarang momen yang tepat. Karena butuh momen dan spirit baru buat bikin album baru,” tukasnya.
     Nama grup musik Warteg Boyz yang belakangan muncul meramaikan percaturan musik anak bangsa boleh dibilang tak asing lagi. Tapi mungkin Anda tidak tahu sosok di balik kesuksesan band yang mengusung aliran Pantura Musik Centre itu. Dia adalah Bongky Marcel Ismail, mantan pembetot bas BIP. Bongky berbagi sedikit cerita tentang kesuksesan single Warteg Boyz, Okelah Kalo Begitu.

    Menurut Bongky, awalnya ia memang sengaja menaruh lagu Okelah Kalo Begitu di dunia maya sebagai file yang gratis diunduh. Namun, mantan pemain bas Slank ini punya strategi di balik semua itu. "Pertama sih gue kasih gratis. Tapi yang gratisan itu belum gue racik, jadi masih ecek-ecek deh". Demikian diungkapkan Bongky ketika diwawancara Liputan6.com via telepon di Jakarta, Senin (11/1).

   Lantas, apakah artinya Bongky mendukung pembajakan lagu? Bagi pria yang mulai eksis di dunia musik pada akhir era 80-an ini, piracy atau pembajakan bukan menjadi masalah selama musik Tanah Air terus menanjak. Bongky pun tak acuh. "Gue udah apatis deh kalau soal gituan," kata seniman musik yang humoris itu

Perjalanan Karir Pay dalam Musik

Parlin Burman Siburian (populer dengan panggilan Pay; lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, 2 Mei 1970; umur 39 tahun) adalah salah seorang musikus Indonesia. Ia adalah anggota band rock BIP yang telah mengedarkan 2 album yakni "Turun dari langit" dan "Min Plus". Pay juga terpilih sebagai salah satu gitaris yang tampil di album Gitar Klinik dan jam session bersama Andy Timmons di Hard Rock Cafe Jakarta.
Pay merupakan mantan anggota Slank. Pay masuk Slank pada tahun 1989. Di masa itu Pay kenal dengan beberapa produser dan coba-coba menawarkan demonya Slank, akhirnya ketemu dan Slank diambil. Tahun 1990 Slank mulai rekaman, dengan personil yang terdiri dari Pay, Bimbim, Bongky, Indra dan Kaka.
Pay pernah bergabung bersama Andy Liany, Ronald, dan Once membentuk Fargat 27, dan merilis album "Seribu Angan".
Pay menikah dengan Cynthia Dewi Bayu Wardhani atau yang lebih dikenal dengan Dewiq, seorang penyanyi asal Ujung Pandang, Indonesia, yang juga seorang musikus.dan penyanyi.

Senin, 03 Mei 2010

BIP - 1000 puisi (Original)